Global Positioning System
( GPS )
1. PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini
GPS (Global Positioning
System) makin disukai
oleh banyak orang,
terutama kawula muda. GPS
juga makin banyak
tersedia di toko-toko,
baik yang berupa
alat terpisah, atau digabungkan
dengan PDA ataupun telpon genggam.
Hal ini mulai
membuat banyak orang
bertanya-tanya, “Apa sih
GPS itu?”, “Berguna untuk apa?”,
“Apa bedanya dengan menggunakan peta?”. Pertanyaan – pertanyaan seperti
ini sering ditanyakan oleh banyak
orang. Pertanyaannya sederhana,
tetapi agak sulit
untuk menjawab secara singkat.
Seringkali kita bertanya kepada orang lain tentang lokasi sebuah tempat atau
gedung, jawaban yang akan kita
terima biasanya seperti:
lurus sampai lampu
merah kedua, lalu
belok ke kiri sampai
bertemu perempatan, lalu
belok ke kanan. Jawaban akan makin rumit bila
lokasi yang ingin dicapai terletak
jauh dari lokasi
awal. Memang betul
bahwa dengan menggunakan
peta kertas, dapat mempermudah
menunjukkan lokasi.
Hal ini juga
sudah sering dilakukan
oleh banyak orang selama ini.
Tetapi, tidak setiap
saat kita membawa peta,
dan akan menjadi
sulit dan berbahaya ketika kita mengemudi sambil melihat peta kertas.
Dengan GPS, maka jawaban yang akan kita terima menjadi sangat singkat,
misalnya: S6 10.525E106 49.634. Lalu dengan menekan beberapa tombol, maka
petunjuk jalan akan muncul di layar GPS.
Pertanyaan
yang juga sering
dilontarkan adalah: Apakah
kita harus mempunyai
GPS? Bagi masyarakat umum,
jawabannya adalah TIDAK.
Kita tidak harus
memiliki sebuah GPS, tanpa GPS kegiatan sehari-hari akan
tetap bisa dijalankan seperti biasa. Walaupun begitu, GPS akan mempermudah
perjalanan, baik dalam
kota maupun luar
kota, baik dengan
kendaraan bermotor ataupun jalan kaki. Lalu, mengapa
GPS dijual dan
mengapa banyak orang
rela mengeluarkan uang
untuk membelinya? Nah, itulah
tujuan buku ini.
Penulis berusaha untuk
menjelaskannya secara ringan,
berusaha meninggalkan penjelasan yang terlalu dalam yang akan
sulit dimengerti.
Bumi dan Peta
Sebelum kita
mulai berbicara tentang
alat navigasi berbasis
satelit, mari kita
tinjau secara singkat hubungan
antara bumi kita
yang tercinta dengan
peta. Banyak orang
tidak menyadari bahwa bentuk
permukaan bumi yang
sebenarnya adalah tidak
bulat sempurna. Permukaan bumi banyak
memiliki lekukan (lembah, jurang,
dasar laut) dan tonjolan (gunung, bukit),
dan hal ini menyulitkan
proses pembuatan peta
yang baik. Bisa
dibayangkan bila ingin
merubah permukaan bola yang
bundar menjadi lurus
seperti kertas. Para
pembuat peta mungkin
akan senang sekali bila bumi ini bentuknya datar, seperti anggapan pada
jaman dahulu.
Sekilas tentang GPS
Pertama-tama, mari
kita betulkan dahulu
pengertian tentang GPS.
GPS bukanlah nama
alat, tetapi merupakan nama
sebuah sistim navigasi
global berbasis satelit (GNSS= Global Navigation Satellite System)
yang dikembangkan oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Tetapi
karena sistim ini
adalah yang pertama
kali serta satu-satunya
didunia yang berfungsi secara
penuh saat ini
dan dapat digunakan
setiap saat oleh
semua orang didunia secara gratis, maka
nama GPS menjadi terkenal dan sering dipakai sebagai nama alat navigasi berbasis satelit.
Sistim ini enggunakan kelompok
satelit yang diberi
nama NAVSTAR (Navigational
Satellite Timing and Ranging).
Ada beberapa
sistim navigasi global
berbasis satelit lain
yang dikembangkan oleh
beberapa negara, yaitu: Galileo
yang dikembangkan oleh
Uni Eropa dan
GLONASS (Global Orbiting Navigation Satellite
System) yang dikembangkan
oleh Rusia. Kedua
sistim ini masih
belum berfungsi secara penuh karena belum semua satelitnya tersedia di
orbit bumi. Bila semua satelit yang diperlukan
sudah mengudara, maka kedua
sistim ini akan mulai
berfungsi secara penuh. Walaupun begitu,
beberapa alat genggam
penerima sinyal dari
sistim-sistim ini sudah
mulai dipasarkan. Tidak mudah untuk menemukan alat Alat navigasi
berbasis satelit yang dapat menerima
sinyal satelit Galileo ataupun
GLONASS, hampir semua
yang dijual di
pasar adalah alat
navigasi yang hanya dapat menerima sinyal satelit NAVSTAR/GPS. Hal ini juga mendorong
masyarakat dan produsen
untuk memakai nama
“GPS” bagi semua
alat navigasi berbasis satelit. Buku
ini menggunakan istilah
‘alat navigasi berbasis
satelit’ atau disingkat
menjadi ‘alat navigasi’ untuk
menggantikan istilah ‘alat
GPS’ yang dipakai oleh masyarakat pada
saat ini.
Guna alat navigasi berbasis satelit
Alat navigasi berbasis
satelit ini mempunyai kegunaan yang beragam di darat, udara, dan laut. Pada dasarnya,
semua hal yang
memerlukan petunjuk lokasi
dapat menggunakan alat
ini. Selain menunjukkan lokasi,
alat ini juga
bisa menyimpan jalur
jalan yang kita
lewati. Jalur jalan ini
sangat berguna ketika
ingin kembali melalui
jalan yang sama,
seperti ketika sedang naik gunung, atau mengemudi.
Alat navigasi
berbasis satelit biasanya
diproduksi untuk jenis
kegiatan tertentu, tetapi
tidak
berarti bahwa
alat navigasi tersebut
tidak dapat digunakan
pada kegiatan lainnya.
Contoh – contoh penggunaan alat
navigasi berbasis satelit dalam kehidupan sehari-hari:
• pemandu ketika mengemudi di daerah yang tidak dikenal,
contoh ketika ke luar kota.
• Dapat digunakan
sebagai alat pelacak
mobil. Sering dipakai
oleh para penyedia
jasa penyewaan kendaraan.
• Kegiatan survey lapangan
• Bersepeda
• Naik gunung
• Selain itu, dapat
pula dipakai ketika
kita memerlukan presisi
waktu yang biasanya
diperlukan ketika melakukan
riset.
• Bila dipadukan dengan radio komunikasi, dapat
mengirim/menerima data posisi
• Sinyal satelit GPS juga bisa digunakan untuk kegiatan
penelitian prakiraan cuaca.
• Dalam bidang kesehatan,
sudah mulai dipakai
untuk sistim surveilans,
penanggulangan
wabah penyakit, ataupun
untuk menilai cakupan pelayanan.
• Dalam bidang penanganan
bencana, alat ini
sangat berguna dan
sering dipakai oleh
tim
penyelamat.
• Dengan alat
khusus, dapat menjadi bagian dari alat penyelamat pribadi. Misal, ketika kapal tenggelam, atau
dalam kecelakaan ketika
naik gunung alat
khusus ini akan
mengirimkan
sinyal ke satelit yang lalu
digunakan untuk menemukan posisi pengguna
(harus dibeli dari
penyedia layanan).
• Beberapa alat navigasi
satelit ini dipadukan
dengan kemampuan menerima
peringatan
cuaca, sehingga sangat
berguna bagi kapal ataupun ketika naik gunung.
• Dan lain-lain
2. CARA KERJA SISTIM NAVIGASI GLOBAL BERBASIS SATELIT ( GNSS )
Sistim ini menggunakan
sejumlah satelit yang
berada di orbit
bumi, yang memancarkan sinyalnya ke
bumi dan ditangkap
oleh sebuah alat
penerima. Ada tiga
bagian penting dari istim ini, yaitu bagian kontrol, bagian
angkasa, dan bagian pengguna.
Bagian Kontrol
Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap
satelit dapat berada sedikit diluar orbit,
sehingga bagian ini
melacak orbit satelit,
lokasi, ketinggian, dan
kecepatan. Sinyal-sinyal
sari satelit diterima
oleh bagian kontrol,
dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke
satelit. Koreksi data
lokasi yang tepat
dari satelit ini
disebut dengan data ephemeris, yang nantinya akan di
kirimkan kepada alat navigasi kita.
Bagian Angkasa
Bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang
berada di orbit bumi, sekitar 12.000 mil
diatas permukaan bumi.
Kumpulan satelit-satelit ini
diatur sedemikian rupa sehingga alat navigasi setiap saat dapat
menerima paling sedikit sinyal dari empat buah satelit. Sinyal
satelit ini dapat
melewati awan, kaca,
atau plastik, tetapi
tidak dapat melewati gedung atau
gunung.
Bagian Pengguna
Bagian ini terdiri
dari alat navigasi
yang digunakan. Satelit
akan memancarkan data
almanak dan
ephemeris yang akan
diterima oleh alat
navigasi secara teratur.
Data
almanak berisikan
perkiraan lokasi (approximate
location) satelit yang
dipancarkan terus menerus oleh
satelit. Data ephemeris
dipancarkan oleh satelit,
dan valid untuk sekitar 4-6 jam.
Untuk menunjukkan
koordinat sebuah titik
(dua dimensi), alat
navigasi memerlukan paling sedikit
sinyal dari 3 buah satelit.
Untuk menunjukkan data
ketinggian sebuah titik (tiga
dimensi), diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi.
Dari sinyal-sinyal
yang dipancarkan oleh
kumpulan satelit tersebut,
alat navigasi akan
melakukan perhitungan-perhitungan, dan
hasil akhirnya adalah
koordinat posisi alat tersebut. Makin
banyak jumlah sinyal
satelit yang diterima
oleh sebuah alat,
akan membuat alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan lebih
tepat.
3. AKURASI ALAT NAVIGASI
Akurasi atau ketepatan
perlu mendapat perhatian
bagi penentuan koordinat sebuah
titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu
mempunyai ‘faktor kesalahan’, yang
lebih dikenal dengan
‘tingkat akurasi’. Misalnya, alat
tersebut menunjukkan sebuah
titik koordinat dengan akurasi 3
meter, artinya posisi sebenarnya bisa berada dimana saja dalam radius 3 meter
dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka
akurasi (artinya akurasi
makin tinggi), maka
posisi alat
Penjelasan akurasi
Pada pemakaian
sehari-hari, tingkat akurasi ini
lebih sering dipengaruhi oleh faktor
sekeliling yang mengurangi kekuatan
sinyal satelit. Karena
sinyal satelit tidak
dapat menembus benda padat
dengan baik, maka
ketika menggunakan alat,
penting sekali untuk
memperhatikan luas langit yang
dapat dilihat. Ketika
alat berada disebuah
lembah yang dalam
(misal, akurasi 15 meter),
maka tingkat akurasinya
akan jauh lebih
rendah daripada di
padang rumput (misal, akurasi 3
meter). Di padang
rumput atau puncak gunung, jumlah
satelit yang dapat
dijangkau oleh alat akan
jauh lebih banyak
daripada dari sebuah
lembah gunung. Jadi,
jangan berharap dapat menggunakan
alat navigasi ini didalam sebuah gua.
4. BERBAGAI MACAM ALAT
NAVIGASI BERBASIS SATELIT
Alat
navigasi ini sekarang
sudah tersedia dalam
berbagai macam jenis,
dengan berbagai macam variasi
harganya. Masing-masing alat
mempunyai fungsi dan
kemampuan yang berbeda-beda.
Mari kita coba membedakan alat-alat
navigasi ini dari beberapa sudut
pandang. Walaupun masing-masing produk diperuntukkan untuk jenis kegiatan
tertentu, tetapi tidak ada yang melarang untuk menggunakannya pada jenis
kegiatan lainnya.
Hanya menampilkan koordinat
lokasi
Dari jenis informasi
yang ditampilkan, alat
navigasi ini hanya
menampilkan koordinat lokasi secara
langsung. Kelompok ini
jarang diminati oleh
masyarakat umum sebagai
alat navigasi karena kurang
menarik. Biasanya, alat-alat
dalam kelompok ini
bisa dipadukan dengan PDA
atau telpon genggam
ataupun komputer, baik
dengan koneksi bluetooth ataupun USB.
GPS
card
Jenis ini
mempunyai ukuran yang
kecil. Penggunaannya cukup
mudah, dapat Dipakai dengan Laptop, PDA, ataupun PSP yang
memiliki slot sesuai.
0 komentar:
Posting Komentar